Memilih popok bayi sering jadi dilema bagi orang tua baru. Ada yang lebih suka popok kain (cloth diaper / clodi) karena ramah lingkungan, ada juga yang memilih popok sekali pakai (diaper) karena praktis. Lalu, mana yang sebenarnya lebih baik untuk si kecil?
Artikel ini akan membahas kelebihan, kekurangan, hingga tips memilih popok bayi sesuai kebutuhan. Di akhir artikel, juga ada rekomendasi produk pendukung perawatan bayi yang bisa kamu cek langsung.
Mengapa Pemilihan Popok Bayi Penting?
Bayi baru lahir bisa ganti popok hingga 10–12 kali sehari. Artinya, kenyamanan dan kualitas popok sangat berpengaruh pada kesehatan kulit bayi, termasuk mencegah ruam popok (diaper rash).
Selain popok, orang tua juga sebaiknya menyiapkan perlengkapan pendukung seperti baby blanket, swaddle, atau perlengkapan tidur bayi agar si kecil merasa lebih nyaman.
Jenis Popok Bayi
1. Popok Kain (Cloth Diaper / Clodi)
Popok kain modern kini jauh berbeda dari model tradisional. Ada yang menggunakan insert penyerap dan bisa dicuci ulang.
Kelebihan:
-
Ramah lingkungan (bisa dipakai berulang).
-
Lebih hemat jangka panjang.
-
Bahan umumnya lembut dan minim bahan kimia.
-
Bisa disesuaikan ukuran (adjustable).
Kekurangan:
-
Membutuhkan banyak stok.
-
Perlu tenaga ekstra untuk mencuci.
-
Tidak selalu praktis saat bepergian.
2. Popok Sekali Pakai (Disposable Diaper)
Jenis ini paling banyak digunakan karena praktis dan mudah ditemukan di pasaran.
Kelebihan:
-
Praktis, sekali pakai langsung buang.
-
Lebih mudah dipakai di malam hari.
-
Banyak pilihan merek & ukuran.
-
Cocok untuk bepergian.
Kekurangan:
-
Boros, karena butuh banyak dalam sehari.
-
Berpotensi menimbulkan ruam jika tidak sering diganti.
-
Kurang ramah lingkungan (menambah sampah).
Data Pendukung: Biaya Popok
Berdasarkan survei parenting Indonesia (2024):
-
Rata-rata keluarga menghabiskan Rp400.000–Rp800.000 per bulan untuk popok sekali pakai.
-
Penggunaan clodi bisa memangkas biaya hingga 40–50%, namun ada biaya tambahan listrik/air untuk mencuci.
Tips Memilih Popok Bayi
-
Perhatikan ukuran. Popok terlalu ketat bisa menyebabkan iritasi, terlalu longgar bisa bocor.
-
Cek bahan penyerap. Pilih bahan yang cepat menyerap dan tetap kering di permukaan.
-
Sesuaikan dengan kondisi. Gunakan clodi di rumah, diaper sekali pakai saat bepergian.
-
Pantau reaksi kulit bayi. Jika muncul ruam, segera hentikan penggunaan sementara.
-
Lengkapi dengan perlengkapan pendukung. Misalnya gunakan swaddle agar bayi lebih tenang saat tidur, atau waterproof protector untuk menjaga kasur tetap kering.
Rekomendasi Produk Pendukung Perawatan Bayi
Selain popok, ada beberapa kategori produk yang bisa membantu orang tua dalam merawat bayi:
-
🌿 Tencel Collections – Bahan lembut, ramah lingkungan, cocok untuk kulit bayi yang sensitif.
-
💧 Waterproof Protector – Melindungi kasur dari ompol bayi, mudah dicuci.
-
👶 Baby Collection – Perlengkapan bayi lengkap, mulai dari bed cover hingga sarung bantal.
-
🛏️ Baby Blanket – Selimut lembut untuk menjaga bayi tetap hangat.
-
🤱 Swaddle – Membungkus bayi dengan nyaman agar tidur lebih nyenyak.
👉 Lihat koleksi lengkapnya di Carrol Baby Official Store.
Kesimpulan
Tidak ada pilihan yang mutlak lebih baik. Popok kain lebih ramah lingkungan dan hemat, sementara popok sekali pakai lebih praktis. Kombinasikan keduanya sesuai kebutuhan agar bayi tetap nyaman dan orang tua tidak kewalahan.
Yang terpenting adalah frekuensi mengganti popok dan menjaga kebersihan kulit bayi. Ditambah dengan perlengkapan seperti baby blanket, swaddle, dan waterproof protector, kenyamanan bayi bisa lebih terjaga.